Rabu, April 30, 2014

Ciri Trader Forex yang Sukses

Mengutip dari sebuah e-book berjudul Golden Wave Trading Method (bosenkere.com) yang saya download secara gratis disini. Bahwa psikologi trading sangatlah penting terutama bagi para trader pemula yang ingin mencapai hasil baik dan stabil di dunia forex. Kurangnya rasa percaya diri dan tidak dapat mengontrol emosi (rasa jengkel, takut, marah, serakah) akan tambah membuat stress binti panik ketika strategi yang diterapkan tidak berjalan seperti yang telah direncanakan. Namun sebaiknya, jangan buang energi yang dimiliki untuk merespon setiap hasil negatif/loss, lebih baik dicurahkan saja untuk mempelajari strategi-strategi baru dan menikmati momen-momen yang indah dalam hidup. Lalu seperti apa sih ciri-ciri seorang trader forex dinyatakan berhasil dan sukses dalam mengelola psikologinya?
  • Menganalisa market secara “menyeluruh” dan tidak terburu-buru menyimpulkan untuk entri posisi. 
  • Tidak “mencari” momen bagus untuk entri, tapi tetap setia “menunggu” momen terbaik.
  • Tidak menggerutu a.k.a ngedumel saat telat melihat/mengetahui "sinyal" yang mengakibatkan kehilangan momen bagus untuk memperoleh profit dan menganggap hal tersebut bukan rejekinya.
  • Tetap tersenyum and no grasa-grusu ketika terjadi requote dan no connection yang mengakibatkan instant order tidak bisa tereksekusi dengan baik, padahal ada momen bagus untuk entri.
  • Tidak latah/gregetan untuk masuk market yang sedang melaju kencang.
  • Tangannya gak gatel untuk ceklak-ceklik mouse maksa entri posisi padahal belum ada sinyal konfirmasi.
  • Tetap tenang dan yakin bahwa order yang sudah tereksekusi sudah tepat, walaupun kondisinya masih floating minus. Sengaja tutup telinga seolah tidak peduli dengan “rumor” yang beredar di pasar.
  • Memastikan kembali langkah entri posisi yang diambil sudah tepat, menganalisa ulang secara total, terutama disaat keraguan tiba-tiba menerpa tanda amygdala bekerja.
  • Cerdas dan disiplin dalam mengatur waktu trading, sehingga tidak perlu nongkrong di depan komputer terus-menerus sambil melototin chart tiap detik.
  • Bertindak cepat tepat dan tidak ragu untuk memotong kerugian saat salah melakukan analisa namun terlanjur entri.
  • Selalu mengikuti tren market dan tetap merespon/menerima kondisi pasar yang telah mengisyaratkan perubahan dengan segera menjalankan “Plan B”.
  • Segera keluar dari market dan menutup meta trader saat merasa cukup dengan perolehan profit. Istirahatlah.
  • Tidak ngoyo bin serakah mengejar profit besar, selalu merasa cukup dengan profit rutin.
  • Bila tertimpa musibah loss, menerima dengan ikhlas dan mengevaluasi mencari penyebab berikut solusinya, agar dikemudian hari tidak terjadi lagi. A Good Trader never stop learning.
Kriteria di atas adalah murni hasil survei terhadap diri sendiri. Bagi saya, stress itu adalah musuh terbesar bagi trader forex. Kenapa? karena dengan tegangnya pikiran dapat membuat seseorang melakukan tindakan-tindakan diluar nalar (akal sehat) alias abnormal. So, Mulai dari sekarang mari biasakan untuk sebisa mungkin mengelola/manajemen stres, sebelum dan saat melakukan trading forex.

Senin, April 14, 2014

Frequently Asked Questions (FAQs) bagi yang ngaku masih Newbie di Forex

Apa kabar Pak? Kemana aja? Kok gak pernah update blog lagi? Dah lama banget gak ada postingan baru? Hehehe...karena didasari pertanyaan beruntun itulah saya maksain untuk lanjut nge-bloging lagi.

Sesuai janji saya sebelumnya hari ini saya akan membahas "Beberapa pertanyaan yang sering diajukan atau populer dikalangan para trader forex pemula alias nubi". Dan berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan tersebut yang masuk ke inbox e-mail, yang ternyata hal ini mirip dan pernah dibahas oleh Rob Pasche dengan judul 3 Popular Questions New Forex Traders Ask (Kok bisa ya?)
  1. Time Frame berapa yang bagus dan paling pas untuk trading? Jawab: Pemilihan TF harus disesuaikan dengan strategi trading yang dimiliki dan waktu kesibukan sehari-hari. TF H1 dan Daily cocok bagi trader yang masih berstatus pekerja/pegawai. Tapi, apapun TF yang Anda pilih nantinya, saya sarankan konfirmasikanlah selalu arah trend menggunakan time frame yang lebih besar.
  2. Pakai Indikator apa aja? Bagi donk indi nya! Trus cara make nya gimana yah? Jawab: Indikator itu digunakan untuk membantu trader dalam mengidentifikasi, menganalisa dan memprediksi market saat trading. Indikator akan akurat jika digunakan secara tepat. Jangan jadikan indikator sebagai alat pengambilan keputusan untuk entri posisi tanpa disertai pemahaman mendalam tentang indikator tersebut. Sebaiknya pahami dulu fungsi / kegunaan dari tiap jenis indicator, bagaimana dan kapan harus digunakan, jangan cuma asal pakai atau semua di pake. Pilih satu atau dua indikator asli yang sudah disediakan MetaTrader MT4, sesuaikan dengan karakter trading, misalnya: Moving Average MA, Bolinger Band BB, Relative Strength Index RSI, Fibonacci Retracement Fibo dll. Buang jauh-jauh anggapan semakin banyak indikator yang digunakan, maka semakin akuratlah prediksi yang dihasilkan. Bagi saya pribadi, makin banyak indikator itu bikin bingung bin ruwet a.k.a ribet. So, Keep It Simple Stupid (KISS).
  3. Take Profit / TP nya berapa pips dan naruh Stop Loss / SL nya dimana? Jawab: Take Profit dan Stop Loss ditentukan berdasarkan karakter pair mata uang dan kesanggupan (psikologi) trader itu sendiri. Saran saya, TP cukup kecil saja 3-10 poin, tidak perlu banyak-banyak, yang penting bisa profit rutin. Ingat peribahasa mengatakan Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Ini akan melatih kedisiplinan dan mengontrol sifat serakah alias greedy. Nah, untuk penentuan SL perlu disertai pahaman pola market. Cara termudah adalah tempatkan SL dibawah garis support, garis resistance dan titik Parabolic SAR yang diyakini. TP dan SL ini wajib ditentukan diawal disetiap entri posisi, untuk mencegah terjadinya perubahan harga yang tiba-tiba atau terputusnya connection.
  4. Apa bedanya Buy / Sell Limit dengan Buy / Sell Stop? Gimana cara masang pending ordernya? Jawab: Selain direct order atau eksekusi langsung a.k.a instant execution, ada juga yang namanya pending order. Buy Limit : Pemesanan harga (pending order) posisi Buy dibawah harga berjalan (running price), dengan harapan harga turun dulu sebelum lanjut naik. Buy Stop : Pending order posisi Buy diatas running price, dengan harapan harga terus terbang ke atas setelah tembus. Sell Limit : Pending order posisi Sell diatas running price, dengan harapan harga up dulu sebelum lanjut rundown. Sell Stop : Pending order posisi Sell dibawah running price, dengan harapan harga terus terjun ke bawah setelah tembus. Mana yang bagus? Klo saya sih lebih memilih pakai PO Limit. Kenapa? Resikonya cenderung lebih kecil.
  5. Target profit sehari harus di setting berapa pips? Jawab: Fokuslah dengan rencana trading yang telah dibuat. Target seorang trader forex bukanlah dilihat dari berapa pips yang dihasilkan, tapi berapa persen profit harian yang diperoleh. Cukup 1% per day... santai dan terkesan gak ngoyo. Buat apa profit ratusan bahkan ribuan pips klo cuma pake lot amuba?
Saya bangga jadi Trader Forex Indonesia. Salam profit.